Powered by Blogger.

Sunday 13 April 2014


ANALISIS MENGENAI
 DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL)






Penapisan
-Penapisan berarti menapis atau menyaring (screaning)
-Penapisan dalam Analisis Mengenai Dampak Lingkungan pada tahapan awal, digunakan untuk menentukan suatu proyek memerlukan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan atau tidak.
-Jika tidak wjib menyusun AMDAL, apakah harus menyusun UKL dan UPL.
-Membantu menentukan langkah yang harus diambil oleh pemerintah daerah, pemrakarsa proyek, dan komisi AMDAL.
-Sebagai bahan untuk pengambilan keputusan.

Pengertian AMDAL
Adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/ kegiatan.

Dampak Lingkungan Hidup adalah pengaruh perubahan pada lingkungan hidup yang diakibatkan oleh suatu usaha dan/kegiatan.
Kualitas Lingkungan meliputi
-GEO,FISIK,KIMIA                    : Udara, bising, getaran, bau, air, tanah.
-Biologi                                    : Flora (darat,air)
-SOSIAL,EKONOMI,BUDAYA     : Keresahan, perubahan pendapatan,Kesempatan usaha, kesempatan kerja,keterbukaan wilayah, dll.

Mengapa amdal diperlukan, memuat apa?
•Karena dokumen amdal berisi tentang pedoman pengelolaan lingkungan hidup.
•Dokumen amdal berisi :
-Pengkajian mengenai dampak rencana usaha dan/kegiatan.
-Rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup.

Hasil kajian AMDAL :
•K.A.ANDAL adalah ruang lingkup kajian ANDAL yang merupakan hasil pelingkupan.
•ANDAL adalah telaahan secara cermat dan mendalam tentang dampak besar dan penting suatu rencana dan/kegiatan.
•RKL adalah upaya penanganan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup yang ditimbulkan akibat dari rencana usaha dan/kegiatan.
•RPL adalah upaya pemantauan komponen lingkungan hidup yang terkena dampak besar dan penting akibat dari rencana usaha dan/kegiatan.

Prosedur Penyusunan AMDAL
Secara garis besar proses AMDAL mencakup langkah-langkah sebagai berikut :
1.Mengidentifikasi dampak dari rencana usaha dan/ atau kegiatan.
2.Menguraikan rona lingkungan awal.
3.Memprediksi dampak penting.
4.Mengevaluasi dampak penting dan merumuskan arah RKL/RPL.

Dokumen AMDAL terdiri dari 4 (empat) rangkaian dokumen yang dilaksanakan secara berurutan, yaitu :
1.Dokumen Kerangka Acuan Analisi Dampak Lingkungan (KA-ANDAL)
2.Dokumen Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)
3.Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)
4.Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL).

Wednesday 11 September 2013

Modul Fisika Dasar 2 Teknik Pertambangan

Fisika dasar 2 adalah sebagian dari mata kuliah yang ada di teknik pertambangan.Saya akan berbagi pengetahuan tentang mata kuliah ini dengan teman-teman yang membutuhkannya. Modul Fisika Dasar 2 teknik pertambangan download disini download

Tuesday 20 November 2012

BERDOA UNTUK KORBAN PERANG DI GAZA DAN HARAPAN SAYA KEPADA NEGARA INDONESIA








PRAY FOR THE VICTIMS OF WAR IN GAZA AND HOPE TO MY COUNTRY INDONESIA 

In this article I will write about the sense in which I saw my own brother, Muslims who were away there ... who are against death and those who died of State isra'el ...  


Islam is my religion, even in a day - day behavior and attitudes may b      e biased to say I have high faith and fear ... because man is not far from wrong and make mistakes. A sense of melancholy when I saw on television, newspapers, and cyberspace. Where there I see Muslims die cutting conditions were very careful. died from rocket fire - rocket State isra'el who deliberately menembakannya. As someone who can only help with the Benediction, I really want to see our State of Indonesia said that together-together with a loud and hard for our world condemned and condemned the attack. 

I can not imagine what if I were in the situation of a weak and surrender to the cruel world that when - when threatened my life. Let people who care about his brother religionists and help those who are in life and death in an indeterminate time. 


I hope we are particularly concerned and Indonesian Muslims say unequivocally and without caring just like a promise ... indifferent to other people just because of selfish worldly alone.  


While we are alive let us pray for them there may well - fine and given the strength to fight the war crimes they face themselves.  

What is the other country no one wants to embrace and support the strength of their defense... just to survive sajapun no. what if we are one in the state? 

 translite :


BERDOA UNTUK KORBAN PERANG DI GAZA DAN HARAPAN SAYA KEPADA NEGARA INDONESIA

Pada artikel ini saya akan menulis tentang rasa dimana saya melihat saudara saya sendiri, umat muslim yang berada di jauh sana… yang sedang melawan maut dan mereka yang meninggal karena serangan Negara isra’el…

Islam itu adalah agama saya, walau dalam sehari - hari mungkin perilaku dan sikap saya belum bias dikatakan ber iman dan bertakwa…karna manusia tak jauh dari salah dan khilaf. Suatu rasa pilu ketika saya melihat di televisi, Koran, dan dunia maya. Dimana disitu saya melihat umat muslim meninggal dengan kondisi yang sangat mengiris hati… meninggal karena serangan roket – roket Negara isra’el yang dengan sengaja menembakannya. Sebagai seorang yang hanya bisa membantu dengan Do’a, sesungguhnya saya ingin sekali melihat kita Negara Indonesia mengatakan bersama – sama dengan lantang dan keras kepada dunia kita mengutuk dan mengecam serangan itu.

Saya tidak bisa membayangkan bagaimana jika saya berada di situasi yang lemah dan pasrah kepada kejamnya dunia yang sewaktu – waktu mengancam nyawaku. Baiklah orang yang peduli akan saudaranya seagama dan membantu mereka yang berada di hidup dan matinya dalam waktu yang tak tentu.

Saya berharap kita khususnya umat islam Indonesia peduli dan mengatakan dengan tegas dan penuh kepedulian tanpa harus hanya berjanji…layaknya seorang yang acuh kepada sesama umat hanya karena mementingkan duniawinya saja.

Selagi kita masih hidup mari kita berdo’a untuk mereka disana semoga baik – baik saja dan diberi  kekuatan untuk melawan kejahatan perang yang mereka hadapi sendiri.

Apa daya Negara lain tak ada yang mau merangkul dan membantu kekuatan pertahanan mereka… hanya untuk bertahan sajapun tak ada...bagaimana jika kita dlam keadaan itu?

Friday 19 October 2012

BAHAN GALIAN INDUSTRI


Bahan Galian Industri
 BAHAN GALIAN INDUSTRI





BAHAN GALIAN : semua bahan galian diluar bahan galian logam, energi, radioaktif yang dapat digunakan dalam industri tertentu.

1.      Bahan galian menurut pemanfaatannya dikelompokan atas tiga golongan :
1.      Bahan galian Logam / Bijih (ore): merupakan bahan galian yang bila diolah dengan        teknologi tertentu akan dapat diambil dan dimanfaatkan logamnya, seperti timah, besi, tembaga, nikel, emas, perak, seng, dll.
2.      Bahan galian Energi: merupakan bahan galian yang dimanfaatkan untuk energi, misalnya batubara dan minyak bumi.
3.      Bahan galian industri; merupakan bahan galian yag dimanfaatkan untuk industri, seperti, asbes, aspal, bentonit, batugamping, dolomit, ditomae, gypsum, halit, talk, kaolin, zeolit, tras.

2.      Pengolahan Bahan Galian di Republik Indonesia  
Di Indonesia penggolongan bahan galian dapat dilihat dalam Undang-Undang No 11 tahun 1967 tentang ketentuan-ketentuan pokok pertambangan. Dalam UU ini, bahan galian dibagi atas tiga golongan :
1.      Golongan bahan galian strategis (golongan A)
2.      Golongan bahan galian vital (golongan B)
3.      golongan bahan galian yang tidak termasuk dalam golongan A atau B.
Penggolongan bahan galian didasari pada :
a.       Nilai strategis/ekonomis bahan galian terhadap Negara;
b.      Terdapatnya suatu bahan galian dalam alam (ganesa);
c.       Penggunaan bahan galian bagi industry;
d.      Pengaruhnya terhadap kehidupan rakyat banyak;
e.       Pemberian kesempatan pengembangan pengusaha;
f.       Penyebaran pembangunan daerah.

Selanjutnya UU 11/1967 ini ditindaklanjuti dengan peraturan pemerintah tentang penggolongan bahan galian (PP No 27 Tahun 1980) yang menyatakan sebagai berikut :




Bahan galian industri
a.       Golongan bahan galian yang strategis adalah :
-          Minyak bumi, bitumen cair, lilin bumi, gas alam;
-          Bitumen padat, aspal
-          Antrasit, batubara, batubara muda
-          Uranium, radium, thorium, dan bahan-bahan galian radioaktif lainnya
-          Nikel, kobalt
-          Timah.
b.      Golongan bahan galian yang vital adalah :
-          besi, mangan, molibden, khrom, wolfram, vanadium, titan
-          bauksit, tembaga, timbale, seng
-          emas, platina, perak, air raksa, intan
-          arsin, antimony, bismut
-          yttrium, rhutenium, cerium dan logam-logam langka lainnya
-          berillum, korundum, zircon, Kristal kwarsa
-          kriolit, fluorspar, barit
-          yodium, brom, khlor, belerang.
c.       Golongan bahan galian yang tidak termasuk golongan a atau b adalah :
-          Nitrat-nitrat, pospat-pospat, garam batu (halite)
-          Asbes, talk, mika, grafit, magnesit
-          Yarosit, leusit, tawas (alum), oker
-          Batu permata, batu setengah permata
-          Pasir kwarsa, kaolin, feldspar, gips, bentonit
-          Batu apung, tras, obsidian, perlit, tanah diatome, tanah serap (fullers earth)
-          Marmer, batu tulis
-          Batu kapur, dolomite, kalsit
-          Granit, andesit, basal, trakhit, tanah liat, dan pasir sepanjang tidak mengandung unsure-unsur mineral golongan a maupun mineral golongan b dalam jumlah yang berarti ditinjau dari segi ekonomi prtambangan.

Selanjutnya PP 27 tahun 1980, diperbaharui dalam UU No 4 Tahun 2009 pasal 34 ayat (2) dan PP 23 Tahun 2010. Secara geologi bahan galian industry termasuk dalam ketiga jenis batuan yang dialam yaitu terdapat dalam batu beku, batuan sedimen, maupun batuan metamorf, mulai dari berumur pratersier sampai kuarter. Bahan bangunan alam tidak lain adalah bahan galian industry belum disentuh rekayasa teknik.


Bahan galian industri
3.         Tinjauan Umum Rencana Bahan Galian
3. 1      Manfaat Bahan Galian :
1.   sebagai galian industri pendukung maupun pokok seperti pada bidang kesehatan,
pendidikan, peternakan, pertanian, perumahan dll.
1.      penyedia lapangan pekerjaan sehingga mengurangi pengangguran
2.      meningkatkan pendapatan asli daerah, menunjang otonomi daerah
3.      dapat mengembangkan daerah
4.      dapat memberdayakan masyarakat

3. 2      Perbedaan Bahan Galian Industri Dengan Bijih
                          Bahan Galian                         
Bijih
Dimanfaatkan sifat fisiknya
Dimanfaatkan logamnya
Dapat langsung dipasarkan
Tidak dapat langsungdijual
Sifat fisik : ukuran, warna, kadar, derajat keputihan
Persyaratan konsumen biasanya kadar
Sederhana, canggih, murah
Penambangan, pengolahan, canggih/mahal
Modal dapat kecil, perusahaan murah
Modal besar, pengusahaan sulit/rumit

3.3       Ciri Umum Bahan Galian
1.      Pengolahan dan penambangan menggunakan alat sederhana, bila produksi besar dapat digunakan peralatan canggih. Serta padat karya
2.      Deposit menyebar skala kecil, namunada juga yang besar cadangannya (batu gamping)
3.      Produk dipasarkan local akan mudah, sering pasar menjadi sempit
4.      Resiko pengusahaan kecil karena modal kecil
5.      Perijinan relative lebih mudah
6.      Masalah lingkungan kurang diperhatikan
7.      Masalah utama pada modal manajemen, teknik pengolahan, pasar
8.      Harga relatiF murah (kecuali dibentuk seni)

3.4       Permasalahan Dan Pemecahan Pada Bahan Galian :
1.      Modal umumnya Bahan Galian dikelola oleh masyarakat yang mempunyai modal kecil sehingga untuk pengembangan sulit. mengatasinya ada mitra kerja binaan seperti BUMN/BUMD yang mempunyai dana dipinjamkan dengan bunga rendah (6/ tahun jangka waktu angsuran lama).
2.      teknologi dan manajemen setiap orang yang mempunyai modal meskipun pendidikan rendah dapat mengusahakan Bahan Galian. Pengetahuan teknologi kurang mengatasinya dilaksanakan Sibermas (sinergi pemberdayaan masyarakat) dari PT, LSM, pemerintah, mitra kerja dapat membantunya.

                           http://Agung-teknik.blogspot.com//RekayasaBahanGalian
Bahan galian industri

3.      Sempitnya pasar, pengusaha tidak tahu manfaat Bahan Galian secara pasti banyak yang ikut-ikutan, kualitas produk tidak diperhatikan, asosiasi yang merupakan pusat informasi tidak berjalan, kalah bersaing dengan Bahan Galian impor. mengatasinya penelitian perlu ditingkatkan, memvariasikan produk, kualitas produk dijaga, disiplin waktu, mengaktifkan asosias, ada aturan/perangkat lunak tentang impor, tingkatkan kerjasama, ikut pameran baik diluar/ dalam negeri.

3.5       Macam-Macam Pengelompokan Bahan Galian
3.5.1    Berdasarkan Teknologi Pengolahan :
1.      Bahan Balian siap pakai : Bahan Galian yang dapat langsung dijual tanpa teknik pengolahan (pasir kali)
2.      bahan galian teknologi sedang : Bahan Galian yang dijual melalui teknologi pengolahan seperti peremukan, penggilingan, sizing, slucing, (pasir kwarsa, batu gamping, bentonit)
3.      Bahan Galian teknologi maju : Bahan Galian yang diolah dengan cara flotasi, magnetic sparation, pelarutan kaolin & feldspar untuk keramik, phospat untuk pupuk).




















Penggolongan bahan galian industri berdasarkan cara terbentuknya


Bahan Galian Industri
REKAYASA BAHAN GALIAN
 


1.      Penggolongan bahan galian industri berdasarkan cara terbentuknya
Penggolongan bahan galian industri berdasarkan atas asosiasi dengan batuan tempat terdapatnya, dengan mengacu pada Tushadi dkk [1990, dalam Sukandarumidi, 1999] adalah sebagai berikut :

a.   Kelompok I : BGI yang berkaitan dengan Batuan Sedimen,
 kelompok ini dapat dibagi menjadi :
1.       Sub Kelompok A : BGI yang berkaitan dengan batugamping : Batugamping, dolomit, kalsit, marmer, oniks, Posfat, rijang, dan gipsum.
2.      Sub Kelompok B : BGI yang berkaitan dengan batuan sedimen lainnya : bentonit, ballclay dan bondclay, fireclay, zeolit, diatomea, yodium, mangan, felspar.

b.   Kelompok II, BGI yang berkaitan dengan batuan gunung api : obsidian, perlit, pumice, tras, belerang, trakhit, kayu terkersikkan, opal, kalsedon, andesit dan basalt, paris gunung api, dan breksi pumice.

c.   Kelompok III, BGI yang berkaitan dengan intrusi plutonik batuan asam & ultra basa : granit dan granodiorit, gabro dan peridotit, alkali felspar, bauksit, mika, dan asbes

d.   Kelompok IV, BGI yang berkaitan dengan batuan endapan residu & endapan letakan : lempung, pasir kuarsa, intan, kaolin, zirkon, korundum, kelompok kalsedon, kuarsa kristal, dan sirtu

e.    Kelompok V, BGI yang berkaitan dengan proses perubahan hidrotermal : barit, gipsum, kaolin, talk, magnesit, pirofilit, toseki, oker, dan tawas.

f.    Kelompok VI, BGI yang berkaitan dengan batuan metamorf : kalsit, marmer, batusabak, kuarsit, grafit, mika dan wolastonit.