Powered by Blogger.

Friday 19 October 2012

BAHAN GALIAN INDUSTRI


Bahan Galian Industri
 BAHAN GALIAN INDUSTRI





BAHAN GALIAN : semua bahan galian diluar bahan galian logam, energi, radioaktif yang dapat digunakan dalam industri tertentu.

1.      Bahan galian menurut pemanfaatannya dikelompokan atas tiga golongan :
1.      Bahan galian Logam / Bijih (ore): merupakan bahan galian yang bila diolah dengan        teknologi tertentu akan dapat diambil dan dimanfaatkan logamnya, seperti timah, besi, tembaga, nikel, emas, perak, seng, dll.
2.      Bahan galian Energi: merupakan bahan galian yang dimanfaatkan untuk energi, misalnya batubara dan minyak bumi.
3.      Bahan galian industri; merupakan bahan galian yag dimanfaatkan untuk industri, seperti, asbes, aspal, bentonit, batugamping, dolomit, ditomae, gypsum, halit, talk, kaolin, zeolit, tras.

2.      Pengolahan Bahan Galian di Republik Indonesia  
Di Indonesia penggolongan bahan galian dapat dilihat dalam Undang-Undang No 11 tahun 1967 tentang ketentuan-ketentuan pokok pertambangan. Dalam UU ini, bahan galian dibagi atas tiga golongan :
1.      Golongan bahan galian strategis (golongan A)
2.      Golongan bahan galian vital (golongan B)
3.      golongan bahan galian yang tidak termasuk dalam golongan A atau B.
Penggolongan bahan galian didasari pada :
a.       Nilai strategis/ekonomis bahan galian terhadap Negara;
b.      Terdapatnya suatu bahan galian dalam alam (ganesa);
c.       Penggunaan bahan galian bagi industry;
d.      Pengaruhnya terhadap kehidupan rakyat banyak;
e.       Pemberian kesempatan pengembangan pengusaha;
f.       Penyebaran pembangunan daerah.

Selanjutnya UU 11/1967 ini ditindaklanjuti dengan peraturan pemerintah tentang penggolongan bahan galian (PP No 27 Tahun 1980) yang menyatakan sebagai berikut :




Bahan galian industri
a.       Golongan bahan galian yang strategis adalah :
-          Minyak bumi, bitumen cair, lilin bumi, gas alam;
-          Bitumen padat, aspal
-          Antrasit, batubara, batubara muda
-          Uranium, radium, thorium, dan bahan-bahan galian radioaktif lainnya
-          Nikel, kobalt
-          Timah.
b.      Golongan bahan galian yang vital adalah :
-          besi, mangan, molibden, khrom, wolfram, vanadium, titan
-          bauksit, tembaga, timbale, seng
-          emas, platina, perak, air raksa, intan
-          arsin, antimony, bismut
-          yttrium, rhutenium, cerium dan logam-logam langka lainnya
-          berillum, korundum, zircon, Kristal kwarsa
-          kriolit, fluorspar, barit
-          yodium, brom, khlor, belerang.
c.       Golongan bahan galian yang tidak termasuk golongan a atau b adalah :
-          Nitrat-nitrat, pospat-pospat, garam batu (halite)
-          Asbes, talk, mika, grafit, magnesit
-          Yarosit, leusit, tawas (alum), oker
-          Batu permata, batu setengah permata
-          Pasir kwarsa, kaolin, feldspar, gips, bentonit
-          Batu apung, tras, obsidian, perlit, tanah diatome, tanah serap (fullers earth)
-          Marmer, batu tulis
-          Batu kapur, dolomite, kalsit
-          Granit, andesit, basal, trakhit, tanah liat, dan pasir sepanjang tidak mengandung unsure-unsur mineral golongan a maupun mineral golongan b dalam jumlah yang berarti ditinjau dari segi ekonomi prtambangan.

Selanjutnya PP 27 tahun 1980, diperbaharui dalam UU No 4 Tahun 2009 pasal 34 ayat (2) dan PP 23 Tahun 2010. Secara geologi bahan galian industry termasuk dalam ketiga jenis batuan yang dialam yaitu terdapat dalam batu beku, batuan sedimen, maupun batuan metamorf, mulai dari berumur pratersier sampai kuarter. Bahan bangunan alam tidak lain adalah bahan galian industry belum disentuh rekayasa teknik.


Bahan galian industri
3.         Tinjauan Umum Rencana Bahan Galian
3. 1      Manfaat Bahan Galian :
1.   sebagai galian industri pendukung maupun pokok seperti pada bidang kesehatan,
pendidikan, peternakan, pertanian, perumahan dll.
1.      penyedia lapangan pekerjaan sehingga mengurangi pengangguran
2.      meningkatkan pendapatan asli daerah, menunjang otonomi daerah
3.      dapat mengembangkan daerah
4.      dapat memberdayakan masyarakat

3. 2      Perbedaan Bahan Galian Industri Dengan Bijih
                          Bahan Galian                         
Bijih
Dimanfaatkan sifat fisiknya
Dimanfaatkan logamnya
Dapat langsung dipasarkan
Tidak dapat langsungdijual
Sifat fisik : ukuran, warna, kadar, derajat keputihan
Persyaratan konsumen biasanya kadar
Sederhana, canggih, murah
Penambangan, pengolahan, canggih/mahal
Modal dapat kecil, perusahaan murah
Modal besar, pengusahaan sulit/rumit

3.3       Ciri Umum Bahan Galian
1.      Pengolahan dan penambangan menggunakan alat sederhana, bila produksi besar dapat digunakan peralatan canggih. Serta padat karya
2.      Deposit menyebar skala kecil, namunada juga yang besar cadangannya (batu gamping)
3.      Produk dipasarkan local akan mudah, sering pasar menjadi sempit
4.      Resiko pengusahaan kecil karena modal kecil
5.      Perijinan relative lebih mudah
6.      Masalah lingkungan kurang diperhatikan
7.      Masalah utama pada modal manajemen, teknik pengolahan, pasar
8.      Harga relatiF murah (kecuali dibentuk seni)

3.4       Permasalahan Dan Pemecahan Pada Bahan Galian :
1.      Modal umumnya Bahan Galian dikelola oleh masyarakat yang mempunyai modal kecil sehingga untuk pengembangan sulit. mengatasinya ada mitra kerja binaan seperti BUMN/BUMD yang mempunyai dana dipinjamkan dengan bunga rendah (6/ tahun jangka waktu angsuran lama).
2.      teknologi dan manajemen setiap orang yang mempunyai modal meskipun pendidikan rendah dapat mengusahakan Bahan Galian. Pengetahuan teknologi kurang mengatasinya dilaksanakan Sibermas (sinergi pemberdayaan masyarakat) dari PT, LSM, pemerintah, mitra kerja dapat membantunya.

                           http://Agung-teknik.blogspot.com//RekayasaBahanGalian
Bahan galian industri

3.      Sempitnya pasar, pengusaha tidak tahu manfaat Bahan Galian secara pasti banyak yang ikut-ikutan, kualitas produk tidak diperhatikan, asosiasi yang merupakan pusat informasi tidak berjalan, kalah bersaing dengan Bahan Galian impor. mengatasinya penelitian perlu ditingkatkan, memvariasikan produk, kualitas produk dijaga, disiplin waktu, mengaktifkan asosias, ada aturan/perangkat lunak tentang impor, tingkatkan kerjasama, ikut pameran baik diluar/ dalam negeri.

3.5       Macam-Macam Pengelompokan Bahan Galian
3.5.1    Berdasarkan Teknologi Pengolahan :
1.      Bahan Balian siap pakai : Bahan Galian yang dapat langsung dijual tanpa teknik pengolahan (pasir kali)
2.      bahan galian teknologi sedang : Bahan Galian yang dijual melalui teknologi pengolahan seperti peremukan, penggilingan, sizing, slucing, (pasir kwarsa, batu gamping, bentonit)
3.      Bahan Galian teknologi maju : Bahan Galian yang diolah dengan cara flotasi, magnetic sparation, pelarutan kaolin & feldspar untuk keramik, phospat untuk pupuk).




















Penggolongan bahan galian industri berdasarkan cara terbentuknya


Bahan Galian Industri
REKAYASA BAHAN GALIAN
 


1.      Penggolongan bahan galian industri berdasarkan cara terbentuknya
Penggolongan bahan galian industri berdasarkan atas asosiasi dengan batuan tempat terdapatnya, dengan mengacu pada Tushadi dkk [1990, dalam Sukandarumidi, 1999] adalah sebagai berikut :

a.   Kelompok I : BGI yang berkaitan dengan Batuan Sedimen,
 kelompok ini dapat dibagi menjadi :
1.       Sub Kelompok A : BGI yang berkaitan dengan batugamping : Batugamping, dolomit, kalsit, marmer, oniks, Posfat, rijang, dan gipsum.
2.      Sub Kelompok B : BGI yang berkaitan dengan batuan sedimen lainnya : bentonit, ballclay dan bondclay, fireclay, zeolit, diatomea, yodium, mangan, felspar.

b.   Kelompok II, BGI yang berkaitan dengan batuan gunung api : obsidian, perlit, pumice, tras, belerang, trakhit, kayu terkersikkan, opal, kalsedon, andesit dan basalt, paris gunung api, dan breksi pumice.

c.   Kelompok III, BGI yang berkaitan dengan intrusi plutonik batuan asam & ultra basa : granit dan granodiorit, gabro dan peridotit, alkali felspar, bauksit, mika, dan asbes

d.   Kelompok IV, BGI yang berkaitan dengan batuan endapan residu & endapan letakan : lempung, pasir kuarsa, intan, kaolin, zirkon, korundum, kelompok kalsedon, kuarsa kristal, dan sirtu

e.    Kelompok V, BGI yang berkaitan dengan proses perubahan hidrotermal : barit, gipsum, kaolin, talk, magnesit, pirofilit, toseki, oker, dan tawas.

f.    Kelompok VI, BGI yang berkaitan dengan batuan metamorf : kalsit, marmer, batusabak, kuarsit, grafit, mika dan wolastonit.